Paus Fransiskus dalam masa kepemimpinannya selama kurang lebih 12 tahun telah meninggalkan sejumlah karya monumental terkait isu lingkungan hidup. Salah satu yang paling fenomenal adalah ensiklik “Laudato Si”. Karya ini berisi gagasan mengajak umat manusia untuk merawat ibu bumi sebagai rumah bersama. Sebagai rumah bersama, maka sudah sepantasnya semua orang berkewajiban melindungi, menata, serta menjaganya demi kelangsungan hidup semua makhluk termasuk manusia. Karya berupa “Laudato Si” menginspirasi berbagai gerakan positif dari sejumlah lapisan kelompok masyarakat dunia agar fokus pada masalah lingkungan. Gerakan positif berarti memiliki reaksi cepat tanggap dan nyata dalam menindaklanjuti persoalan lingkungan yang ada.
Kesadaran akan pentingnya lingkungan hidup butuh sebuah usaha yang jelas. Usaha tersebut dilakukan dengan aneka kegiatan agar semua orang betul-betul menyadari pentingnya menjaga lingkungan hidup. Usaha penyadaran dilakukan melalui sebuah pendidikan ekologis. Maka, pada 24-25 April 2025, SMAK Tunas Bangsa dari Gading Serpong dan Green Ville kelas 12 mengadakan kegiatan live in di panti Asuhan St. Yusup-Cipanas bersama dengan anak-anak panti dengan tema besar Mission Trip. Kegiatan live in ini diikuti oleh 86 orang anak sekolah kelas 12. Peserta live in dari SMAK Tunas Bangsa begitu semangat dalam mengikuti kegiatan ini. Kegiatan ini dilaksanakan tidak hanya untuk menambah pengetahuan mengenai pentingnya menjaga dan melestarikan alam sekitar, tetapi juga menumbuhkembangkan kesadaran agar berbuat aksi nyata merawat dan menjaga bumi.
Peserta live in dari SMAK Tunas Bangsa tiba di panti asuhan Santo Yusup pkl. 10.00. Pada hari pertama, peserta di terima di aula St. Yusup. Pada kesempatan penerimaan di aula, anak-anak diminta mengumpulan gadget, kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari direktur Panti Asuhan St. Yusup-Sindanglaya, kemudian dilanjutkan dengan snack bersama dan pembagian kamar penginapan oleh panitia. Setelah itu, peserta live in diajak berkeliling oleh direktur panti dan karyawan berkeliling kompleks panti untuk mengenal panti asuhan Santo Yusup secara lebih dekat. Lalu dilanjutkan dengan makan siang bersama di aula panti asuhan St. Yusup.
Setelah makan siang, peserta live in dibagi ke dalam beberapa kelompok dan bergabung bersama anak-anak panti asuhan St. Yusup. Setelah itu, peserta live in belajar bersama membagikan pengetahuan Bahasa Inggris dan Matematika kepada anak-anak panti di dalam kelompoknya masing-masing. Setelah berdinamika dalam kelompok, dilanjutkan dengan olahraga bersama dengan anak-anak panti asuhan St. Yusup berupa futsal, badminton, voli, dan lain-lain hingga sore hari sampai selesai. Setelah makan malam, peserta live in dan anak-anak panti diarahkan kembali ke aula panti untuk belajar bersama dan aneka aktivitas rekretif lainnya. Di akhir kebersamaan dengan anak-anak panti ini, dilakukan pembagian gift kepada anak-anak St. Yusup dari anak-anak SMAK Tunas Bangsa. Setelah itu, pada pkl. 21.00, anak-anak Tunas Bangsa melakukan malam keakraban dengan membuat api unggun dan melakukan ice breaking bersama di patung Pieta sampai pukul 21.30. Setelah malam keakraban ini, aktivitas dilanjutkan dengan istirahat malam di kamar yang sudah disediakan oleh panitia. Demikianlah cerita di hari pertama.
Pada hari yang kedua, anak-anak Tunas Bangsa diajak untuk doa pagi dan memasak sarapan bersama berupa nasi goreng di halaman depan patung Pieta dan kemudian sarapan bersama. Setelah itu anak-anak Tunas Bangsa diajak untuk melakukan kegiatan ekologis berupa menanam sayur, memetik kopi, membersihkan kandang domba, menyiram mawar dan merawat mawar yang ditanam, menyemai bibit dan memindahkannya ke dalam polybag. Selain itu, anak-anak juga diajak untuk mencari rumput di sawah dan memberikan perhatiannya kepada domba dengan memberikan makan serta diajak untuk mempedulikan sungai dan air dengan membersihkannya.
Anak-anak SMAK Tunas Bangsa juga membuat konten mengenai kegiatan ekologis ini. Setelah mengikuti kegiatan yang ada di alam Panti Psuhan St. Yusup-Sindanglaya mereka snack bersama, bersih diri, packing, dan kemudian makan siang bersama di aula panti asuhan Santo Yusup. Di akhir kegiatan mereka melakukan refleksi dalam kelompok, selain itu ada pesan/kesan dari kepala sekolah tunas bangsa dan direktur Panti Asuhan St. Yusup-Sindanglaya serta dilanjutkan dengan penyerahan secara simbolis bingkisan dari kepala sekolah Tunas Bangsa kepada direktur Panti Asuhan St. Yusup-Sindanglaya kemudian dilanjutkan dengan foto bersama dan perjalanan pulang bagi anak-anak Tunas Bangsa.
Semoga dengan adanya kegiatan live in ekologis mampu membawa berkat dan sukacita bagi peserta dan menyadarkan semua orang semua betapa pentingnya menjaga dan melestarikan bumi dan alam ciptaannya. Kewajiban manusia adalah untuk mengingatkan sesama yang ada di sekitar untuk menjaga bumi rumah bersama demi keberlangsungan hidup umat manusia sekarang dan generasi-generasi yang akan datang. (Ed. Tim Publikasi PA St. Yusup).
Oleh: Mikael Yuriel Andika Lim
(Seminaris Stella Maris-Parung, Kelas 12)